Selasa, 14 Juni 2011

Berusaha lebih keras

Ketika saya bersama istri makan siang di foodcourt sebuah mall. Istri memutuskan untuk membeli makan siangnya di counter sebuah waralaba ternama sementara saya memesan nasi goreng di counter lainnya. Untuk minumnya istri memesan mocca float (campuran milo, kopi, dan whipped cream). Karena sedang hamil istri meminta kalau bisa jangan dicampur kopi tetapi cukup milo dan whipped cream saja. Pegawainya menjawab "TIDAK BISA! Kalau ga suka ga usah mesan!" dan malah dengan sengaja memberikan porsi kopi yang cukup banyak sehingga (menurut saya yang mencicipinya juga) kopinya terasa banget.

Istri saya curhat dan katanya ada sesuatu yang menarik perhatiannya, yaitu ternyata karyawan tersebut mengenakan tag "TRY HARDER".

Hmmm...sesuatu yang menarik perhatian saya dan siang itu kami habiskan dengan mendiskusikan PERILAKU pegawai tersebut. YA, BETUL...PERILAKU dan bukannya IDENTITAS DIRI orang tersebut karena yang namanya PERILAKU seringkali tidak menggambarkan NIAT yang sebenarnya dari orang tersebut. Bisa jadi karena PETA MENTAL atau MAP atau PILIHAN yang tersedia hanya sedikit (terbatas) sehingga pegawai tersebut berperilaku atau bertindak seperti itu.

Contoh:
Orang mengemis karena mungkin PETA MENTAL atau MAP atau PILIHAN yang tersedia terbatas sehingga dia mengemis. Bagaimana dengan mereka yang mempunyai PETA MENTAL atau MAP atau PILIHAN yang lebih banyak? Mereka bisa bekerja, bisa berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan?

Kembali ke tag TRY HARDER tadi...
Semoga tag tersebut hanyalah untuk menunjukkan PERILAKU orang tersebut bahwa dia harus berusaha dan berperilaku dengan lebih EFEKTIF dan KREATIF.

Sebaliknya tag tersebut dapat menjadi IDENTITAS DIRI bahwa dia adalah seorang pecundang atau loser, pemalas, yang pasif, dan lain sebagainya.

Dapat menjadi IDENTITAS DIRI lewat 2 cara: Pertama, lewat persepsi orang yang memberikan label tersebut atau persepsi para pelanggan yang membaca tag tersebut. Kedua, lewat realita yang diadaptasi atau diterima oleh mereka yang dilabeli (dalam hal ini adalah pegawai tersebut).

Pelanggan yang percaya bahwa pegawai dengan tag TRY HARDER adalah judes, kasar, lamban akan melihat dan merasakan pegawai tersebut memang judes, kasar, lamban, dan semua stempel negatif lainnya lewat fokus, distorsi, dan generalisasi di pikirannya. Istri saya bahkan sempat mengatakan: "Pantasan saja dia seperti itu karena dia memakai tag TRY HARDER" :) Persepsi, perkataan, dan perlakuan orang lain bisa jadi semakin menguatkan IDENTITAS DIRI tersebut.

Dan kalau pegawai tersebut percaya bahwa dia memang layak dilabeli TRY HARDER dan dia adalah seorang yang judes, kasar, dan lamban maka dia akan mewujudkan IDENTITAS DIRI ini lewat pikiran, perasaan, dan perilaku atau tindakannya.

Tentunya yang dianjurkan adalah tidak mempermasalahkan apakah label mengenai IDENTITAS DIRI tersebut BENAR atau SALAH tetapi apakah label tersebut menuntun dan membawa kita ke sesuatu yang berMANFAAT dan yang kita INGINkan.

Dalam hal ini mungkin lebih berMANFAAT kalau tag TRY HARDER saya persepsikan sebagai sebuah feedback agar saya memilih perilaku dan tindakan lain seperti lebih ramah, lebih sopan, lebih cekatan, lebih rajin, dan lain sebagainya dibandingkan mempercayai tag tersebut bahwa saya adalah orang yang judes, kasar, lamban, malas, dan lain sebagainya.

Minggu, 17 April 2011

membuat nama rumah makan/ restoran


Pentingnya nama restoran.
Bila Anda ingin mengembangkan bisnis baru anda juga harus memulai membuat logo perusahaan, gambar dan filsafat Anda dalam menciptakan sebuah merek dagang yang merupakan suatu investasi di masa depan nantinya. Merek Anda akan mempengaruhi bagaimana orang memandang bisnis Anda dan jenis restoran yang menarik.
Nama besar akan memungkinkan Anda untuk membangun reputasi restoran Anda dan menciptakan sesuatu agar pelanggan segera mengenali kualitas dari apa yang anda tawarkan. Sebuah nama besar diperlukan untuk mendorong orang agar mau datang ke restoran anda dan nama besar adalah kombinasi yang hebat selain dari makanan yang mereka santap sehingga mereka akan datang kembali bahkan mungkin mengajak dan teman-teman mereka.
Tips Menamakan Restoran.
1. Sesuaikan nama dengan target pasar Anda. Apakah klien Anda kaya, kelas pekerja dan lain-lain. Pada dasarnya Anda harus datang dengan sesuatu yang menarik bagi mereka.
2. Sesuaikan dengan tema masakan anda. Ini adalah cara terbaik untuk memberitahu pelanggan apa yang mereka harapkan dalam hal makanan dan pengalaman apa saja yang mereka akan rasakan ketika makan di restoran anda.
3. Masukan nama pemiliknya. Ini bisa menjadi sangat berguna, tapi kesulitannya anda akan kesulitan untuk expand atau menjualnya kembali karena harus merubah nama.
4. Punya ciri khas. Usahakan nama restoran anda berbeda dengan restoran yang lain, khususnya dengan restoran lokal yang ada di tempat anda. Coba cek segala hal yang berhubungan dengan merek dagang, pastikan tidak sama dengan perusahaan lain.
5. Cari domain yang sesuai untuk website anda
6. Minta saran dari teman dan keluarga mengenai beberapa nama yang sudah anda buat, minta mereka pilih nama apa yang sudah ada didaftar anda setelah itu anda putuskan dengan pilihan nama yang paling banyak di pilih.
7. Apakah itu menginspirasi anda sebagai pemilik. Nama restoran anda harus membuat anda menjadi bangga, dan memotivasi anda untuk lebih maju lagi.
Mengubah nama akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi Anda karena anda akan berurusan dengan biaya re-branding seperti pencetakan, kehilangan pengenalan merek dan membuat pelanggan bingung, hal ini menjadi mahal bila anda tidak mendapatkan nama yang sesuai. Dan demikian 7 tips jitu memilih nama yang baik untuk restaurant anda. Selamat berusaha

Kamis, 14 April 2011

METODE PELATIHAN





INSAN HARAPAN adalah institusi pendidikan dan Pelatihan yang khusus dan berkonsentrasi pada pengembangan  pengetahuan dan pelatihan di bidang Perhotelan dan Restoran/ Katering . Yang dimotori oleh praktisi dan akademisi di bidang perhotelan.
Dengan menyadari sepenuhnya bahwa hotel,restoran, katering, dan rumah makan adalah industri jasa yang melayani para konsumen atau orang-orang dari berbagi latar belakang,maka sudah selayaknya jika karyawan di bidang jasa tersebut dibekali dengan pengetahuan dasar tentang Human Relations, Communication Skill, Cross-cultural & Ethnic knowledge, Excellent Service,dll.

Metode  Pelatihan Yang Kami Gunakan
  1. Pemaparan materi menggunakan modul yang disesuaikan dengan output/ tujuan pelatihan ini.
  2. Penyampaian materi diberikan dengan metode pengalaman motivator yang memang praktisi dan akademisi perhotelan selama 21 tahun di industri hotel dan restoran dan hampir semuanya di dept food and beverage, sehingga dipastikan sesuai dengan kondisi lingkungan kerja di restoran, katering/ rumah makan  Anda.
  3. Pemaparan materi menggunakan media Visual, Auditory,
  4. Penyampaian materi selalu dibawakan dengan pendekatan Spiritual dan Emotional.
  5. Penyampaian materi untuk menciptakan persepsi baru yang dapat merubah mindset dan pemahaman peserta pelatihan, sehingga karyawan akan mempunyai rasa memiliki keberadaan bisnis kita, jujur, bertanggungjawab dan disiplin dalam bekerja.
Games, Role Play, Group Discussion, Case Study, Simulation, Assignment


Jumat, 04 Februari 2011